Minggu, 22 Juli 2012
Nerazzurri Tunjukkan Dominasi
BARI - Inter Milan memang kalah bersaing dengan Juventus dan AC Milan di Serie A musim lalu. Juve dan Milan finis dua besar sehingga lolos langsung ke babak utama Liga Champions musim ini. Sebaliknya, karena hanya finis enam besar, Inter gagal ke Liga Champions untuk kali pertama setelah 11 tahun alias hanya tampil di Europa League. Itu pun harus merangkak dari kualifikasi.
Namun, Inter menunjukkan apabila mereka tidak ingin mengulang kesalahan yang sama musim ini. Itu menilik hasil turnamen pramusim yang melibatkan Inter, Juve dan Milan di ajang Trofeo TIM, di San Nicola, Bari, kemarin.
Dalam turnamen yang menggunakan format pertandingan 45 menit tersebut, Nerazzurri -sebutan Inter- menunjukkan dominasi dengan mengalahkan Juve 1-0 dan Milan 2-1. Klub yang mengunjungi Jakarta Mei lalu itu pun merebut gelar keempat secara beruntun atau kali kedelapan dari 12 kali penyelenggaraan sejak 2001.
Inter menyempurnakan gelar setelah predikat pemain terbaik ditahbiskan kepada playmaker muda Philippe Coutinho.
Pemain 20 tahun asal Brasil itu bermain bagus dalam dua pertandingan serta mencetak gol kemenangan ke gawang Juve.
Ironisnya, gol Coutinho tercipta menyusul kesalahan defender yang menyeberang dari Inter ke Juve musim panas ini, Lucio. Permainan bagus saya tidak lepas karena kepercayaan yang diberikan pelatih (Andrea Stramaccioni, Red), kata Coutinho sebagaimana dilansir Football Italia.
Dibawah kendali pelatih muda seperti Stramaccioni (36 tahun), Coutinho memiliki kesempatan besar menunjukkan potensinya yang belum terlihat selama membela Inter dua tahun terakhir. Buktinya, pemain yang sempat dipinjamkan ke Espanyol di putaran kedua musim lalu itu mendapat nomor kostum utama, 9.
Situasinya membaik dan saya menikmati peran dalam tim, ucap pemilik 5 caps dan satu gol tersebut.
Di sisi lain, Stramaccioni menilai kemenangan atas Juve dan Milan tidak bisa dijadikan parameter persaingan di Serie A musim ini. Tapi, merupakan tes bagus Inter menghadapi Europa League. Inter sudah harus turun di kualifikasi ketiga pada 2 Agustus nanti menghadapi pemenang Hajduk Split (Kroasia) atau Skonto FC (Latvia).
Kami tidak sekadar mencoba kerjasama dan menguji strategi. Itulah sebabnya, kami bekerja keras selayaknya dalam pertandingan resmi, ujar Stramaccioni di situs resmi klub.
Di kesempatan terpisah, kubu Juve dan Milan memiliki alasan masing-masing mengevaluasi kegagalan di Trofeo TIM. Pelatih Juve Antonio Conte mengeluhkan kondisi lapangan yang buruk sehingga beberapa pemainnya cedera. Yang paling parah adalah Martin Caceres yang terancam absen beberapa bulan karena masalah serius di ligamen collateral lutut kiri.
Sedangkan kekhawatiran pelatih Milan Massimiliano Allegri terkait hengkangnya Zlatan Ibrahimovic dan Thiago Silva mulai menjadi kenyataan. Allegri mengatakan dirinya serasa membangun tim baru. Karena selain Ibrahimovic dan Silva, sepuluh pemain lainnya juga pergi.
Kami tahu ada sesuatu yang hilang, tapi kami masih memiliki waktu untuk berbenah. Terlalu dini memberikan penilaian saat ini, jelas Allegri kepada Milan Canale. (dns/bas)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar